Sifat Bunyi yang Memantul dan Diserap
Bunyi sebagai sebuah gelombang memiliki sifat dapat dipantulkan dan diserap. Pemantulan bunyi terjadi karena adanya media pantul di sekitar sumber bunyi.
Pemantulan Bunyi
Media pantul adalah benda-benda yang dapat memantulkan bunyi. Sebuah kelereng yang kita lempar ke dinding yang keras akan mengalami pemantulan, demikian juda dengan bunyi. Bunyi juga dapat memantul,jika dalam perambatannya dihalangi oleh benda yang permukaannya keras seperti : permukaan dinding batu, semen, besi, kaca dan seng.
Macam-macam bunyi pantul :
1. Gaung atau kerdam.
Gaung atau kerdam terjadi karena bunyi dipantulkan oleh dinding yang jaraknya tidak jauh dari sumber bunyi. Hal itu menyebabkan datangnya bunyi pantul bersaman dengan bunyi asli yang belum selesai terucapkan. Akibatnya, bunyi pantul menganggu bunyi asli sehingga suara yang terdengar tidak jelas.
contoh gaung atau kerdam yang terjadi di dalam kamar :
2. Gema
Gema terjadi karena bunyi dipantulkan oleh dinding yang jaraknya jauh dari sumber bunyi. Hal itu menyebabkan datangnya bunyi pantul setelah bunyi asli selesai terucapkan. Jadi, bunyi pantul yang terdengar lengkap sesudah bunyi asli. Gema sering terjadi di gua-gua, lembah-lembah dan bukit-bukit yang jaraknya jauh serta permukannya keras dan rapat. Selai itu, gema juga dapat dipergunakan untuk mengukur kedalaman jurang atau gua.
Contoh gema :
Perbedaan gaung dan gema
Penyerapan Bunyi
Bunyi juga dapat diserap. Benda-benda yang dapat dmenyerap bunyi adalah benda yang permukaannya lunak. Benda yang demikian diseut peredam bunyi. Contoh benda peredam bunyi adalah karpet, goni, kertas, kain, busa dan wol. Benda-benda tersebut dapat digunakan untuk mencegah terjadinya gaung/ kerdam. Dinding dan langit-langit gedung perttemuan, studio rekaman, dan gedung bioskop dilapisi dengan bahan-bahan tersebut supaya tidak terjadi gaung atau kerdam.
Download Modul BDR Tema 1 Subtema 3
(1)(1)(1).png "Follow Us on Instagram!")
0 Comments:
Posting Komentar