SD Negeri Singosaren Banguntapan Bantul

Bertakwa, Cerdas, Terampil, Jaya.

SD Negeri Singosaren Banguntapan Bantul

Bertakwa, Cerdas, Terampil, Jaya.

SD Negeri Singosaren Banguntapan Bantul

Bertakwa, Cerdas, Terampil, Jaya.

SD Negeri Singosaren Banguntapan Bantul

Bertakwa, Cerdas, Terampil, Jaya.

SD Negeri Singosaren Banguntapan Bantul

Bertakwa, Cerdas, Terampil, Jaya.

Senin, 04 September 2017

KONSEP RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH

KONSEP RUANG DAN WAKTU

Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai peristiwa atau kejadian penting dalam kehidupan umat manusia. Manusia dalam peristiwa sejarah menjadi unsur penting seperti layaknya pemeran utama dalam drama. Peran manusia sangat menentukan dalam suatu peristiwa. 

Peristiwa sejarah terjadi pada masa lampau, bukan masa kini apalagi apalagi masa yang akan datang. Waktu menjadi unsur dan konsep penting dalam sejarah, karena perjalanan hidup manusia tidak bisa lepas dari waktu.

a. Konsep Ruang
  1. Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu
  2. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa-peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu
  3. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut
  4. Jika waktu menitikberatkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat dimana peristiwa itu terjadi
b. Konsep Waktu
  1. Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, berhenti dan tertutup.
  2. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga dalam sejarah masa lampau manusia bukan demi masa masa lampau itu sendiri dan dilupakan saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
  3. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
Sejarah terbentuk dari tiga unsur yang ketiganya tidak dapat terpisahkan antara satu dengan yang lain. Ketiga unsur tersebut adalah :
1. Manusia
    Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah pelaku/ aktor utama yang sangat menentukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga mempelajari sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai aktor sejarah, manusia memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif. Ide kreatif inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
2. Ruang
    Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap komunitas yang tinggal di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang diperoleh dari leluhurnya. Sehingga kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi pada ruang atau tempat tertentu.
3. Waktu
    Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu, masa kini dan masa depan.Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya.

Dapat disimpulkan bahwa sejarah :
  1. Terkait dengan masa lampau, artinya pembelajaran sejarah adalah pembelajaran peristiwa masa lampau
  2. Bersifat kronologis, artinya dalam penyusunan pembelajaran sejarah harus berdasarkan urutan waktu peristiwa sejarah
  3. Memiliki 3 unsur yaitu manusia, ruang dan waktu
  4. Perspektif waktu, sekalipun sejarah erat kaitannya dengan masa lampau, namun masa lampau ini ditarik untuk melihat masa kini dan yang akan datang
  5. Ada prinsip sebab akibat, artinya dalam merangkai fakta atau peristiwa satu sama lainnya harus ada prinsip sebab akibat atau mengapa dan bagaimana peristiwa terjadi
  6. Menyangkut berbagai aspek kehidupan, artinya dalam merangkai fakta atau peristiwa satu sama lainnya harus ada pronsip sebab akibat atau mengapa dan bagaimana peristiwa terjadi
  7. Mengkaji amasa lampau sampai masa kini, artinya sejarah mengkaji masa lampau sampai masa kini, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia

Minggu, 03 September 2017

CARA BERPIKIR KRONOLOGIS ( DIAKRONIK ) DAN SINKRONIK DALAM MEMPELAJARI SEJARAH

CARA BERPIKIR KRONOLOGIS ( DIAKRONIK )

    Menurut Galtung, diakronik berasal dari bahasa Yunani, dia artinya melintas atau melewati, dan khronos yang berarti perjalanan waktu. Dengan demikian, diakronik dapat diartikan suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau timbul secara tiba-tiba. Sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas.
    Konsep diakronik melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan perbandingan dan melihat perkembangan sejarah kehidupan masyarakatnya dari zaman ke zaman.
    Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekontruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya. 
    Suatu peristiwa sejarah tidak bisa lepas dari peristiwa sebelumnya dan akan mempengaruhi peristuwa yang akan datang. Sehingga, berpikir secara diakronik haruslah dapat memberikan penjelasan secara kronologis dan kausalita.
    Contoh : Menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi harus menjelaskan pula peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya, misalnya peristiwa menyerahnya Jepang kepada Sekutu, reaksi pemuda Indonesia terhadap berita kekalahan Jepang, peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, dan detik-detik proklamasi.
    Studi diakronik bersifat vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan Sejarah Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kutai sampai sekarang.
    Cara berpikir kronologis atau diakronik dalam mempelajari sejarah adalah sebagai berikut :
1. Memandang masyarakat sebagai sesuatu yang terus bergerak dan memiliki hubungan kausalitas dan sebab akibat.
2. Berpikir diakronis, yaitu mempelajari kehidupan sosial secara memanjang berdimensi waktu.
3. Menguraikan proses transformasi yang terus berlangsung dari waktu ke waktu kehidupan masyarakat secara berkesinambungan.
4. Menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis.
5. Digunakan dalam ilmu Sejarah.

CARA BERPIKIR SINKRONIK

    Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Pendekatan sinkronik biasa digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. Sinkronik lebih menekankan pada struktur, artinya meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.
    Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada di dalam waktu yang panjang itu. Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.
    Cara berpikir sinkronis dalam mempelajari sejarah, adalah sebagai berikut :
1. Mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang.
2. Memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang terstruktur dan saling berkaitan antara satu unit dengan unit lainnya.
3. Menguraikan kehidupan masyarakat secara deskriptif dengan menjelaskan bagian demi bagian.
4. Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam kondisi statis.
5. Digunakan oleh ilmu-ilmu sosial lainya seperti Geografi, Sosiologi, Politik, Ekonomi, Antropologi, dan Arkheologi
Contoh :
Ketika kita mempelajari memburuknya politik masa demokrasi liberal, kita tidak bisa hanya memandang dari sisi politik saja melainkan ditentukan oleh banyak faktor. Faktor satu dengan faktor lain kita sinkronkan sehingga menjadi alasan yang bisa dipertanggungjawabkan sebab-sebab memburuknya pemerintahan masa demokrasi liberal. Misal ditinjau dari kondisi ekonomi, kondisi keamanan dalam negeri, kehidupan kepartaian saat itu, dan lain-lain.