RUANG LINGKUP SEJARAH
1. Sejarah sebagai ilmu
Semula sejarah adalah cabang dari seni dan sastra. Namun setelah
adanya kritik sejarah, penulisan sejarah tidak hanya menerima begitu
saja keterangan-keterangan yang diperolehnya, melainkan sudah
menggunakan metode penelitian sejarah seperti heuristik, kritik,
interpretasi dan historiografi. Melalui metode ini, sumber atau
keterangan akan diuji melalui kritik sejarah sehingga menghasilkan data
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sejarawan kuno yang mempelopori penulisan sejarah dengan menggunakan
kritik sejarah adalah Herodotus dari Yunani. Jejak Herodotus ini
kemudian berkembang terus. Pada abad 17 kritik sejarah mulai berkembang
dan pada abad ke-20 kritik sejarah berkembang menjadi metode penelitian
sejarah. Sejak itu muncul istilah sejarah ilmiah, sejarah kritis, atau
sejarah empiris.
Apabila penulisan sejarah dilakukan melalui tahapan-tahapan penulisan
ilmiah, maka barulah sejarah dapat dikatakan sebagai ilmu sejarah.
Sejarah sebagai peristiwa sering disebut sebagai sejarah obyektif,
yaitu suatu proses dari perkembangan kejadian-kejadian sepanjang masa
yang telah lampau. Untuk membedakan apakah sejarah itu sebagai kisah
atau sebagai peristiwa, maka kita dapat mengambil contoh sebagai berikut
:
"Saya
sedang mengkaji sejarah perang kemerdekaan Amerika", artinya saya
sedang mengkaji tentang kisah masa lampau yang tidak akan terulang lagi.
Lain halnya kalau kita mengatakan "Perang Kemerdekaan". Peristiwa
Perang Kemerdekaan tidak hanya dibatasi hanya terjadi masa lampau saja,
melainkan untuk masa sekarang atau yang akan datang. Jadi peristiwa masa
lampau yaitu "Perang Kemerdekaan" bisa terulang lagi, entah dimana dan
kapan waktunya.
3. Sejarah sebagai kisah
Sejarah
sebagai kisah merupakan hasil karya atau ciptaan orang atau sejarawan.
Sejarah sebagai kisah disebut pula sejarah subyektif karena hasil karya
atau ciptaan sejarawan. Contoh Perang Diponegoro. Sejarawan Indonesia
mengatakan bahwa Diponegoro adalah pahlawan, sementara penulis Belanda
akan mengatakan bahwa Diponegoro adalah pemberontak atau pengecut.
Pada awalnya sejarah merupakan bagian dari sastra atau seni. Baru
pada masa Herodotus mulai diperkenalkan adanya kritik sejarah dalam
penulisan, hingga akhirnya menjadi sejarah bukan berarti dalam penulisan
sejarah tidak ilmiah. Sejarah sebagai seni bukan berarti dalam
penulisan sejarah tidak memperhatikan metode penulisan sejarah atau
kritik sejarah. Maksud sejarah sebagai seni adalah cara penulisan
sejarah yang selalu memperhatikan keindahan bahasa dan sistematika
penulisan yang mudah dimengerti, sehingga pembaca tidak cepat bosan dan
merasa tertarik untuk mempelajarinya.Sejarah berbeda dengan matematika. Dalam sejarah, dua sejarawan bisa berbeda kesimpulannya terhadap sumber yang sama
0 Comments:
Posting Komentar